Review Buku Glory, Glory, Gone
Buku Glory, Glory, Gone: The Story of Tottenham Hotspur's Regression, Relegation, and Rebirth in the 1970s merupakan karya Samuel Rooke. Penulis; Samuel Rooke membahas tentang Tottenham Hotspur Football Club dan kisah kebangkitannya pada tahun 1970-an setelah mengalami kemunduran dan degradasi.
Buku ini diterbitkan oleh Pitch Publishing dan tersedia sekarang di Inggris serta akan tersedia di Amerika Serikat pada 1 Mei.
Buku Glory, Glory, Gone |
Buku ini berbicara tentang periode waktu yang sering dilupakan dalam sejarah Tottenham Hotspur yaitu era 1970-an yang merupakan periode penurunan kinerja klub yang juga terjadi di Inggris secara sosial-politik. Selama periode ini, Spurs melihat manajernya yang tercinta, Bill Nicholson, mengundurkan diri dari klub, dan klub mengalami penurunan kinerja di bawah mantan pemain Arsenal, Terry Neill, hingga klub tersebut terdegradasi ke divisi kedua pada tahun 1977.
Buku Glory, Glory, Gone adalah buku tentang kegagalan, tetapi juga tentang penyelamatan diri. Ini adalah buku tentang masa sulit, tetapi juga tentang periode yang panjang dan kadang-kadang penuh tantangan dalam membangun tim sebelum kembali meraih kesuksesan.
Buku ini layak dibaca oleh penggemar Spurs, bukan hanya karena cahaya yang Rooke berikan pada masa-masa sulit dalam sejarah Spurs yang banyak penggemar sepakbola lebih memilih untuk dilupakan, tetapi juga karena buku ini memberi informasi tentang era membangun kembali klub yang sedang dialami Spurs saat ini.
Glory, Glory, Gone berfokus pada tahun 1970-an, yang merupakan masa perubahan yang signifikan baik di bidang olahraga maupun sosial-politik. Saat itu, Nicholson meninggalkan klub karena tidak mampu menghadapi keberhasilan yang sama seperti pada tahun 1960-an dan digantikan oleh Neill, manajer yang memiliki sejarah dengan rival abadi Spurs dan memiliki gaya taktik yang bertentangan dengan gaya taktik sebelumnya.
Puncak dari periode ini terjadi pada musim 1976-77 ketika Spurs terdegradasi ke divisi kedua. Namun, Spurs berhasil memenangkan kembali posisi mereka di liga utama pada musim berikutnya di bawah manajemen Keith Burkinshaw, yang tetap memimpin tim meski Spurs terdegradasi.
Penulisan Glory, Glory, Gone ditulis dengan cara yang tidak menghindari kesulitan pada waktu itu, tetapi tidak pernah terasa kering atau akademik. Rooke menggambarkan peristiwa dan skenario dengan sangat baik, dan memberikan konteks pada pembaca untuk memahami situasi pada masa itu. Buku ini dapat membantu penggemar Spurs memahami sejarah klub mereka dengan lebih baik dan menghargai upaya dan perjuangan klub untuk bangkit kembali.
Tottenham Hotspur dalam buku Glory, Glory, Gone
Klub sepak bola profesional Tottenham Hotspur, atau yang sering disebut Spurs, berbasis di London Utara, Inggris dan didirikan pada tahun 1882. Mereka saat ini bermain di Liga Utama Inggris, divisi tertinggi sepak bola di Inggris, dan meraih banyak prestasi di level domestik seperti dua gelar Liga Utama Inggris pada musim 1960-1961, delapan gelar Piala FA, empat gelar Piala Liga Inggris, dan tujuh gelar Community Shield. Spurs juga telah menjuarai beberapa turnamen internasional seperti Piala Winners UEFA pada tahun 1963 dan 1972, serta Piala UEFA pada tahun 1972 dan 1984.
Rivalitas Spurs dengan klub-klub London lainnya seperti Arsenal, Chelsea, dan West Ham United sangat terkenal. "North London Derby" antara Spurs dan Arsenal menjadi salah satu rivalitas terpanas di sepak bola Inggris. Spurs saat ini bermarkas di Tottenham Hotspur Stadium yang memiliki kapasitas 62.850 penonton dan merupakan stadion sepak bola terbesar kedua di Inggris setelah Stadion Wembley. Stadion ini dibuka pada April 2019 sebagai pengganti White Hart Lane yang menjadi markas Spurs sebelumnya. Antonio Conte merupakan pelatih Spurs saat ini yang menangani pemain-pemain bintang seperti Harry Kane, Heung-min Son, dan Tanguy Ndombele.
Penutup
Buku "Glory, Glory, Gone: The Story of Tottenham Hotspur's Regression, Relegation, and Rebirth in the 1970s" karya Samuel Rooke, memberikan gambaran yang jelas dan menarik tentang periode sulit dalam sejarah Tottenham Hotspur.
Meskipun buku ini berbicara tentang kegagalan, tetapi juga tentang penyelamatan diri, tentang masa sulit, tetapi juga tentang periode yang panjang dan kadang-kadang penuh tantangan dalam membangun tim sebelum kembali meraih kesuksesan. Bagi penggemar Spurs, buku ini sangat layak untuk dibaca karena memberi informasi tentang era membangun kembali klub yang sedang dialami Spurs saat ini.
Namun, pesan moral yang dapat diambil dari buku ini adalah tentang ketahanan, keberanian, dan kemauan untuk terus berjuang meskipun menghadapi kegagalan dan rintangan dalam hidup. Tottenham Hotspur berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali meraih kesuksesan setelah melalui masa sulit pada era 1970-an.
Begitu pula dengan hidup kita, meskipun terkadang kita mengalami kegagalan dan rintangan dalam menjalani hidup, namun dengan ketahanan, keberanian, dan kemauan untuk terus berjuang, kita dapat meraih kesuksesan seperti Spurs.